Perhatikan gambar tersebut!
Gambar tersebut ialah sebuah komik strip.
Apa itu komik strip?
Komik Strip ialah komik pendek yang tidak lebih dari 1 halaman, biasanya muncul di koran juga majalah.
Yuk sama-sama kita lihat unsur-unsur komik yang ada pada gambar tersebut.
Komik tersebut berjudul SAHABAT PEMBERANI. Bagian cerita atau bab atau bisa juga disebut chapter pada gambar komik 1 ialah 'Aku kan anak jujur'.
Judul dan chapter komik merupakan identitas komik. Pada komik yang dicetak dalam bentuk buku, identitas komik ada pada cover buku.
Komik 'Sahabat Pemberani:Aku kan anak jujur!' tersebut menceritakan tentang Trisna yang berani jujur kepada ibunya. Walaupun awalnya takut untuk jujur.
Tokoh dalam komik yaitu Krisna, teman Krisna dan ibu Krisna. Cerita mereka ditampilkan ke dalam 6 panel. Setiap panel memiliki gerakan serta suasana yang berbeda. Suasana ini ditunjukkan dengan ekspresi dari tokoh, gambar latar, gambar gerakan tokoh dan balon kata.
Coba perhatikan ekspresi Trisna pada panel 1 ia terlihat senang lalu pada panel 2 ia terlihat terkejut. Perhatikan juga balon kata yang digambar oleh komikus (orang yang membuat komik) di panel 2 ada balon kata berisikan kalimat 'TRISNAA!!!' Bentuk dari balon tersebut tidak oval tetapi bergelombang menandakan nada bicara orang berteriak dengan semangat, bisa juga ketika ingin menjelaskan bahwa seseorang bicara dengan nada marah. Jadi perbedaan bentuk balon kata juga untuk menjelaskan emosi tokoh ya.
Selain itu, setiap komik pasti memiliki nasehat yang ingin disampaikan/berikan kepada pebaca atau bisa disebut pesan cerita. Pesan apa yang bisa kamu ambil dari cerita komik tersebut?
Komik tersebut memiliki pesan bahwa kita tidak boleh takut untuk berkata jujur. Dengan berkata jujur kita bisa mendapat bantuan untuk menyelesaikan masalah. Dalam komik, akhirnya Trisna mendapat bantuan dari ibunya dan bonus es krim karena ia berani jujur.
Hayyo siapa yang masih mau berkata bohong?
Setelah memahami gambar tersebut. Perhatikanlah komik berikut ini!
Berdasarkan komik tersebut coba jawablah pertanyaan berikut di buku tulismu!
1. Apa judul chapter pada gambar tersebut?
2. Siapa saja tokoh dalam komik tersebut?
3. Ada berapa panel komik tersebut?
4. Apa pesan dari komik berjudul 'pelit? Cuma jujur kok!'?
5. Apakah panji memberikan jawaban kepada temannya?
6. Bagaimana panji menolak memberikan jawaban kepada temannya?
7. Apa yang dirasakan oleh teman Panji ketika tidak diberikan jawaban?
8. Apa yang dilakukan oleh pak guru ketika mengetahui ada murid yang mencontek?
Selesai menjawab pertanyaan tersebut, coba lihat lagi gambar komik buatanmu (tugas tanggal 29 April 2020).
1. Ada berapa panel komik buatanmu?
2. Siapa tokoh pada komik buatanmu?
3. Apa pesan dari komik buatanmu?
Nb: gambar ambil di google, alhamdulillah udah ada mark pemilik komik ya. Makasih untuk Sahabat Pemberani. Ku pinjam komikmu untuk pembelajaran hari ini.
Untuk murid-murid kelas X, selamat mengerjakan.. semoga kalian bisa paham.
DICATAT (tulis yang penting-penting saja) DAN KERJAKAN SOALNYA YA. Gambarnya nanti di print dan tempel. Kalau tidak ada printer nanti saja tempelnya kalau PSBB sudah selesai.
PrivateRoom
Hanya diantara kita
Kamis, 07 Mei 2020
Selasa, 15 Juli 2014
My Parents Vs Me
Judul Buku : How to Talk So Teens Will Listen & Listen So Teens Will Talk
Judul Terjemahan : Berbicara Agar Remaja MauMendengar & Mendengar
Agar Remaja Mau Bicara
Penulis : Adele Faber dan Elaine Mazlish
Penerjemah : Daniel Pangihutan Purba
Penerbit : Penerbit Buah Hati
Jumlah Halaman : 234 Halaman
“Saya
sedang mencoba menyuruh anak saya mengerjaan pr-nya lebih awal”, jelas Michael,
“tapi dia memantah saya”.
“Itu
karena dia tidak pernah berhenti mendesak saya”, kata Paul. “Dia tidak sadar
bahwa semakin sering dia mendesak saya semakin pula saya menundanya”.
Komunikasi menjadi hal
terpenting dalam menjalani sebuah hubungan. Tidak terkecuali pada hubungan
anak-orangtua. Anak yang mulai tumbuh menjadi remaja menambah rasa khawatir orangtua.
Rasa khawatir yang tak terbendung membuat orangtua mengambil tindakan tanpa
memikirkan kembali apa dampaknya dikemudian hari. Tindakan ini akan memicu
pemberontakan dari remaja. Bagaimana seharusnya orangtua menyikapi perubahan
sikap anak? Bagaimana orangtua menyatakan perasaannya kepada anak remajanya?
Dan bagaimana perasaan anak terhadap sikap orangtua?
Adele Faber dan Elaine
Mazlish adalah ahli komunikasi antara orang dewasa dan anak-anak yang terkenal
secara internasional. Metode komunikasi yang mereka anjurkan telah membantu
jutaan keluarga dalam menciptakan hubungan yang lebih baik.
Buku ini hadir sebagai
jawaban dari permasalahan orangtua mengenai anak remajanya. Didasarkan pada
beberapa desakan agar buku ini segera dirilis membuat penulis tersadar betapa
masalah ini sungguh mengkhawatirkan. Orangtua bingung bagaimana menangani remaja
zaman sekarang. Tingkah laku remaja saat ini berbeda jauh dari remaja dimasa
mereka.
Ditampilkan dengan cara berbeda
dari buku non-fiksi lainnya. Jika kita melihat buku-buku non-fiksi penyajian
berbentuk rentetan kalimat yang saling nyambung menyambung, dalam buku ini kita
lebih banyak melihat dialog percakapan. Penulis menyajikan buku dalam bentuk
laporan penelitian. Gaya penulisan seperti pembaca sedang berada pada salah
satu tempat duduk dan mengikuti alur diskusi. Terselip pula simulasi dalam
bentuk gambar kartun yang memberikan gambaran lebih kepada pembaca untuk
mempermudah dalam mencerna materi diskusi. Manfaat yang dapat di dapat dari
buku ini ialah:
Orangtua akan mengetahui:
Orangtua akan mengetahui:
- Cara mengungkapkan kekesalan atau kemarahan tanpa menyakiti perasaan anak remaja
- Cara yang membantu dalam merespon kekhawatiran anak remaja
- Keterampilan yang mendorong seorang remaja untuk bekerja sama dan bertanggung jawab
- Keterampilan yang mendorong seorang remaja untuk bekerja sama dan bertanggung jawab
- Alternatif hukuman yang membantu remaja menghadapi perilaku yang salah dan memperbaikinya
- Cara menyelesaikan konflik secara damai, dan cara memanfaatkan kesempatan kecil untuk membicarakan seks dan narkoba
Remaja akan mengetahui :
- Apa pendapat anak-anak lain seusia mereka tentang kekhawatiran dan rasa frustasi mereka
- Keterampilan spesifik untuk akur dalam hubungan dengan teman dan keluarga
- Cara mengungkapkan ketidaksetujuan kepada orangtua dengan penuh hormat
Penulisan dalam bentuk
dialog memanglah membuat pembaca tidak cepat bosan terlebih lagi masalah yang
di angkat memanglah terjadi dalam kehidupan. Namun, penulis kurang memberikan
penjelasan mengenai siapa pemberi pendapat terutama pada bab yang mempertemukan
pendapat dari kedua belah pihak yaitu orangtua dan remaja.
Buku ini cocok menjadi
buku panduan orangtua untuk menghadapi keinginan remaja dan juga para remaja
untuk menghadapi keinginan orangtua. Mari kita saling memahami sehingga
terjalin komunikasi yang baik.
Ciri - Ciri Anak Berbakat
Melebel seorang anak dengan lebel berbakat
bukanlah sesuatu yang mudah. Martinson mengungkapkan ciri-ciri dari anak
berbakat. Ciri-ciri yang dipaparkan olehnya berbeda dengan yang dikatakan oleh Lambroso bahwa anak berbakat ialah anak yang
memiliki IQ tinggi tetapi memiliki kondisi fisik yang ringkih. Sedangkan Martinson berpendapat bahwa kondisi fisik anak
berbakat baik-baik saja.
Menurut Martinson, anak berbakat mempunyai pengamatan
yang tajam. Mereka cenderung untuk menganalisa sebelum memberikan pendapat atau
komentar. Analisa yang mereka lakukan pun mengupas sampai titik pusat, tak
hanya pada kulit permasalahan. Anak berbakat mempunyai
daya abstraksi, konseptual dan sistesis yang tinggi. Anak-anak ini mempunyai daya imajinasi yang kuat,
cepat menangkap hubungan-hubungan sebab akibat serta mempunyai daya ingat yang
bagus.
Ciri lainnya ialah anak dapat berkonsentrasi untuk waktu yang
panjang pada tugas dan minat. Tingkat konsentrasi yang tinggi menyebabkan anak
berbakat dapat berdiam diri untuk suatu pekerjaan yang amat ia sukai. Hal ini
berdampak pada kemampuannya pada bidang tersebut yang akan mengasah kemampuan
anak. Mereka senang terhadap
kegiatan intelektual dan pemecahan masalah. Senang
mencoba hal-hal baru dan punya banyak kegemaran. Berawal dari senang
mencoba-coba akan timbul kegemaran yang baru dan menambah minat anak. Jika anak
pada umumnya hanya terfokus pada satu kegemaran saja, anak berbakat bisa
konsisten dengan kegemarannya yang lebih dari satu.
Berprilaku terarah pada tujuan. Anak
berbakat tidak akan melakukan hal yang menurut mereka tidak mengacu kepada
tujuan. Hal ini yang menyebabkan anak berbakat lebih cepat menyelesaikan suatu tugas
maupun lebih cepat terwujud impiannya.
Tidak cepat puas dengan prestasi dan
berfikir kritis termasuk terhadap diri sendiri. Rasa tidak puas ini akan berdampak
baik pada perkembangan kemampuannya karena anak tidak mudah berhenti pada satu
titik pencapaian, tapi ia akan mencoba pencapaian-pencapaian yang lain. Dampak
lain dari rasa tidak puas ini ialah tidak pernahnya bersyukur atas apa yang
telah ia capai. Anak berbakat
peka (sensitif) dan menggunakan firasat. Kepekaan
terhadap suatu kondisi, menyebabkan mereka pandai menempatkan diri dan menjadi
perasa yang baik. Mereka memiliki intuisi yang kuat akan suatu hal.
Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan
tindakan. Mereka tidak suka dilarang. Mereka suka kebebasan dalam
mengeluarkan ide maupun yang lainnya. Walaupun demikian lingkungan diharapkan
dapat mengarahkan kebebasan yang diinginkan anak untuk menjadikannya sebuah
pencapaian. Misalnya bukan berarti kebebasan untuk berekspresi lewat
obat-obatan terlarang.
Berdasarkan ciri-ciri yang disampaikan oleh Martinson, Utami Munandar memberikan catatan
kecil untuk pendapat tersebut. Utami berpendapat bahwa sebenarnya ciri-ciri
anak berbakat dimiliki oleh seluruh anak hanya saja presentasi yang dimiliki
oleh seorang anak berbakat lebih tinggi dibanding anak pada umumnya. Anak
berbakatpun tidak serta merta memiliki seluruh ciri-ciri yang telah disebutkan
diatas, bisa saja hanya memiliki 2 atau 3 dari yang telah dipaparkan.
Bakat, Kemampuan, Prestasi, dan Kecerdasan
Para
ahli terus mendefinisikan tentang siapakah anak berbakat. Stenberg mengatakan
bahwa anak berbakat ialah anak dengan trirchi intelegenci (analitik, spesifik
dan praktis) maksudnya adalah anak-anak ini memiliki kemampuan umum yang sama
dan pada satu atau lebih bidang kemampuan mereka sangat unggul, serta mereka
dapat menerapkannya dalam kehidupan dan berguna bagi orang lain. Menurut Clark,
anak berbakat adalah anak yang melakukan hal-hal luar biasa yang penting.
Sedang menurut Taylor anak berbakat ialah anak yang unggul dalam akademik,
komunikasi dan kreatifitas, visioner, mengambil keputusan dan perencanaan yang baik.
Secara
terminologi, anak berbakat sering menggunakan kata Bakat, Kemampuan, Prestasi, dan Kecerdasan. Empat kata yang sering
digunakan tapi juga disalah diartikan, terkadang malah salah dalam
penggunaanya. Bakat merupakan kemampuan bawaan atau khusus spesifik yang dibawa
sejak lahir sebagai potensi yang harus dikembangkan dan dilatih agar terwujud. Kemampuan
merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil pembawaan dan
latihan. Kemampuan menunjukkan suatu tindakan atau performance dapat dilakukan
sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar bakat tersebut
dapat dimanifestasikan di masa yang akan datang. Prestasi merupakan perwujudan
dari bakat dan kemampuan, prestasi yang menonjol dalam suatu bidang maka ia
memiliki bakat dalam bidang tersebut. Kecerdasan merupakan kumpulan atau
keseluruhan kapasitas seseorang untuk bertindak secara sengaja, berfikir secara
rasional, dan bertindak secara efektif pada suatu lingkungan (Westler).
Keberbakatan
Keberbakatan berasal dari faktor lingkungan dan hereditas serta nature dan nurture. Faktor-faktor ini tidak dapat berjalan sendiri tapi saling mempengaruhi. Tinggal di lingkungan yang bagus tidak dapat membuat seorang anak menjadi gifted, begitu pula dengan dilahirkan dari keluarga yang tergolong cerdas tidak dapat memastikan bahwa anak akan menjadi seseorang yang gifted atau talanted. Hal ini karena bakat yang diwariskan oleh orangtua hanya sebatas potensi tidak akan berkembang tanpa didukung oleh lingkungan. Bakat yang diwariskan bisa berada pada akademik maupun bidang khusus. sedangkan anak yang tumbuh di lingkungan yang bagus bisa mendapatkan bakat luar biasanya dikarenakan lingkungan yang mendukung bakat tersebut.
Berdasarkan
jenis keunggulannya anak berbakat dibedakan menjadi dua yaitu, Gifted dan Talented. Gifted lebih mengacu
pada kemampuan Intelektual yang tinggi dalam bidang akademik, kemampuan ini
bisa hanya memiliki satu bidang akademik ataupun lebih. Talented, lebih mengacu
pada kemampuan yang menonjol di bidang khusus seperti bidang seni, musik,
olahraga, kepemimpinan, dll.
Menurut
Terman, Anak berbakat ialah anak yang memiliki nilai intelegensi 140. Ini anak
yang digolongkan menjadi anak berbakat berdasarkan nilai dari test yang telah
dibakukan mendapat 140. Pendapat yang tak jauh berbeda dengan Terman, Utami
Munandar mendefinisikan anak berbakat ialah anak yang memiliki nilai
intelegensi 130. Dapat disimpulkan bahwa keberbakatan ini hanya dilihat dari
dibidang akademik saja.
Renzuli
berpendapat bahwa Anak Berbakat merupakan satu interaksi diantara tiga sifat
dasar manusia yang menyati ikatan terdiri dari kemampuan umum dengan tingkatnya
diatas kemampuan rata-rata, komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas dan
kreativitas yang tinggi.
Definisi
USOE Anak Berbakat adalah anak yang memiliki berprestasi tinggi, intelektual
diatas rata-rata, kreatif, artistik, akademik spesifik, dan jiwa kepemimpinan.
Anak berbat memiliki konsistensi dalam berkarya. Tidak hanya muncul untuk
beberapa saat tapi untuk seterusnya. Kreatifitas yang dimiliki sangatlah bagus
karena mereka tidak berfikir terpusat. Mereka dapat menciptakan ide-ide luar
biasa di tengah himpitan suatu masalah yang harus dipecahkan.
Pendidikan
terjadi pada lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Lingkugan ini saling
mempegaruhi terhadap potensi yang dimiliki. Pendidikan mengacu pada peningkatan
potensi kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa Anak
Berbakat adalah anak yang memiliki potensi luar biasa dalam bidang akademik dan/atau
non akademik, untuk memunculkan potensi tersebut menjadi bakat maka anak
memerlukan layanan khusus.
“Kabur Demi Bertemu Kekasih”
Selamat malam sista and agan..
Bagaimana puasa kalian? Semoga di Bulan Ramadhan ini kita mendapat keberkahan ya dan diakhirnya mendapat kemenangan sejati..
Malam ini ane mau share hasil tulisan ane nih, sekedar iseng aja. Kejadiannya nyata tapi ane bawain dalam bentuk berita. Kenapa dalam bentuk berita?? Umm karena ane mau mengaplikasikan ilmu yang ane dapet dari pelatihan kejurnalistikan. Ane sebenernya bingung mau beritain apa, tapi ane dapet ide dari kucing kesayangan ane. Tulisan ini masih jauh dari sempurna, karena itu ane minta pendapat kalian semua yaa... Kalian bisa tulis pendapat kalian di kolom komentar.
Gak perlu lama-lama ya... Silahkan dibaca.
Note: Mari berimaginasi J. Posisikan diri anda sebagai bangsa kucing yang
sedang membaca berita kriminal disebuah koran bangsa kucing.
“Kabur Demi Bertemu
Kekasih”
Jakarta, 14 juli 2014- Momo (8bulan)
menghilang dari rumah yang berkediaman di Jl. Angkasa 1 No. 50b. Wanita
berdarah Himalaya ini pergi dari rumah pada Minggu sore (13/7) tanpa izin
dengan meloncati pintu belakang. Saat kejadian tidak ada satupun anggota
keluarga pengasuh berada di rumah, dikarenakan sedang berada di warung.
Kejadian ini diketahui pertama
kali oleh Pengasuhnya (Yuli/24) sekitar pukul 19.00 WIB ketika pulang dari
warung. Menurut kesaksiannya, Rumah dalam keadaan sepi dan tidak ada
tanda-tanda maling masuk. “Saya pulang dan rumah benar-benar sepi. Saya panggil
Momo berkali-kali tak kunjung ada respon. Biasanya dia akan segera menghampiri
saya” Ungkapnya.
Menurut Kepala pengasuh
(Sukardi/56), Momo sempat beberapa kali menghilang tapi selalu kembali. “ini
untuk pertama kalinya Momo pergi sangat lama, saya juga bingung dia lari kemana”
Jelasnya. Menurut kesaksiannya, ketika pulang Momo biasanya muncul dari arah
masjid "Biasanya Momo muncul dari arah masjid," tambahnya sambil menunjuk ke arah Masjid Al-Ishlah yang berada di sebelah timur rumah dan berjarak
sekitar 8 meter.
Cara momo melarikan diri,
sebelumnya pernah dilakukan oleh seorang pria untuk masuk kedalam rumah.
Setelah meminta beberapa informasi dari pihak pengasuh, diketahui bahwa pria
ini bernama Mengmeng (20 Bulan). Pria ini ternya kekasih dari momo. “Saya
pernah memergoki momo sedang berjalan berduaan dengan Mengmeng di ujung jalan
sana. Pernah juga Mengmeng datang untuk menemui Momo tapi saya tidak
mengizinkan” terang Yuli.
Motif dari perginya Momo dari
rumah masih diselidiki. Walaupun demikian, berdasarkan hasil wawancara dengan
pengasuh dapat diambil kesimpulan awal bahwa Momo pergi untuk menemui
kekasihnya. Karena tidak kunjung mendapatkan izin dari pengasuh akhirnya ia
pergi secara diam-diam.
Saat ditemui di salah satu
halaman rumah warga, mengmeng mengaku tidak bertemu dengan Momo sejak terakhir
ia berkunjung kerumah. Pria yang sedang duduk di depan halaman rumah salah
seorang pengasuh, bertingkah menunjukkan ketidaktahuannya mengenai hilangnya
Momo. Raut wajah sedih terlihat dari wajahnya. Ia juga sempat mengikuti
pengasuh yang sedang mencari jejak Momo.
Pencarian telah dilakukan
disekitar rumah sampai mengelilingi masjid. Tak ada jejak Momo, tetangga
sekitar pun tidak ada yang melihatnya. Sampai berita ini diturunkan belum ada
titik terang diman keberadaan Momo saat ini. Ada kemungkinan bahwa ia diculik
oleh salah satu tetangga pengasuh. Karena kecantikan yang dimiliki olehnya
sebagai wanita dari ras Himalaya wajar jika banyak yang ingin mengasuhnya.
-Rhe
Bagian yang di coret merupakan bagian yang dirasa kurang pas sedangkan garis bawahi merupakan kalimat tambahan berdasarkan saran dari teman-teman. Terimakasih atas komentar & saran kalian :)
Jumat, 07 Maret 2014
PELAYANAN KHUSUS JUGA PERLU UNTUK ANAK BERBAKAT
Anak berbakat merupakan anak yang memiliki tingkat intelegensi lebih tinggi dari anak seusianya. Mereka memerlukan layanan yang berbeda dari anak pada umumnya untuk menunjang tumbuh bakatnya. Kesalahan dalam memberikan pelayanan kepada mereka akan berakibat pada penurunan intelegensi ataupun kecakapan menjadi makhluk sosial.Inilah yang menyebabkan Anak Berbakat dipelajari dalam
rangkaian pembelajaran di jurusan Pendidikan Luar Biasa. Lulusan dari jurusan
ini tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak disabilitas saja, tapi juga anak
berbakat. Pendidikan/sekolah idealnya memberikan kesempatan yang sama kepada semua anak. Sama disini
berarti berlaku adil kepada anak.
Intelegensi yang dimiliki mereka masih berupa potensi.
Anak akan kehilangan potensi ini jika tidak dikelola dengan baik. Jika mereka
dibatasi atau di hambat dalam perkembangannya, tidak dimungkinkan untuk maju
lebih cepat dan memperoleh materi pelajaran sesuai dengan kemampuan anak
berbakat menjadi underachiever
(berprestasi dibawah kemampuan yang dimiliki). Mereka justru akan mendapat
lebel yang tidak sesuai bagi mereka seperti, anak nakal, anak yang suka mencari
perhatian, anak sok tau, atau lain
sebagainya.
Mereka anak istimewa dengan bakat-bakat yang istimewa
juga. Pelayanan yang diberikan perlulah berbeda pula, tapi bukan berarti
menciptakan kelompok elite. Maksudnya
adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan, bukan memberikan hal-hal yang
berlebihan kepada mereka. Bukan berarti mereka bisa melakukan segalanya
sedangkan anak lain tidak bisa sehingga memfokuskan diri pada anak-anak ini.
Anak-anak dengan keistimewaan ini tetaplah anak-anak yang
memiliki emotional seorang anak. Mereka perlu untuk mendapatkan hal-hal yang
anak lain dapatkan, seperti kasih sayang serta perhatian.
Mereka
juga memiliki hasrat untuk bermain dengan teman sebaya. Berat bagi mereka untuk
bersosialisasi apalagi jika mereka belum dapat menempatkan diri. Hal ini
dikarenakan usia mental mereka berada di satu tingkat lebih atas dari usia
kronologisnya. Anak dan remaja berbakat merasa minat dan gagasan sering berbeda
dari teman sebaya. Ini membuat mereka merasa sering berbeda dari teman sebaya.
Sehingga membuat mereka merasa terisolir “lain dari yang lain” sehingga
membentuk konsep diri yang negatif.
Kebutuhan
mereka harus dipenuhi dengan benar dan bijak. Dalam program khusus, anak
berbakat sebaiknya dilatih untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah
dengan baik, mampu melihat solusi dari berbagai sudut pandang. Anak berbakat
dapat menggunakan pengetahuannnya sebagai latar belakang untuk belajar tanpa
batas.
Jika
kebutuhan tersebut dipertimbangkan dan diracang program untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan mereka sejak awal maka Anak Berbakat menunjukkan
peningkatan yang nyata dalam prestasi, sehingga tumbuh rasa kompetensi dan rasa
harga diri.
Pemberian
kesempatan dan layanan yang sesuai bagi Anak Berbakat, mereka dapat memberikan
sumbangan yang bermakna kepada masyarakat dalam semua bidang.
Bayangkan
jika kita memiliki 1% saja dari jumlah penduduk Indonesia yang memiliki
Intelegensi Istimewa dan mereka mendapatkan program belajar yang tepat. Tentu
negeri ini akan tumbuh dengan lebih baik. Indonesia akan bisa menjadi negara
maju dengan Sumber Daya Manusia (SDM) sendiri.
Sudahkah kita memahami mereka?
Langganan:
Postingan (Atom)