Kamis, 07 Mei 2020

Memahami Unsur-Unsur Dalam Komik

Perhatikan gambar tersebut!
gambar komik 1

Gambar tersebut ialah sebuah komik strip.
Apa itu komik strip?
Komik Strip ialah komik pendek yang tidak lebih dari 1 halaman, biasanya muncul di koran juga majalah.
Yuk sama-sama kita lihat unsur-unsur komik yang ada pada gambar tersebut.
Komik tersebut berjudul SAHABAT PEMBERANI. Bagian cerita atau bab atau bisa juga disebut chapter pada gambar komik 1 ialah 'Aku kan anak jujur'.
Judul dan chapter komik merupakan identitas komik. Pada komik yang dicetak dalam bentuk buku, identitas komik ada pada cover buku.
Komik 'Sahabat Pemberani:Aku kan anak jujur!' tersebut menceritakan tentang Trisna yang berani jujur kepada ibunya. Walaupun awalnya takut untuk jujur.
Tokoh dalam komik yaitu Krisna, teman Krisna dan ibu Krisna. Cerita mereka ditampilkan ke dalam 6 panel. Setiap panel memiliki gerakan serta suasana yang berbeda. Suasana ini ditunjukkan dengan ekspresi dari tokoh, gambar latar, gambar gerakan tokoh dan balon kata.
Coba perhatikan ekspresi Trisna pada panel 1 ia terlihat senang lalu pada panel 2 ia terlihat terkejut. Perhatikan juga balon kata yang digambar oleh komikus (orang yang membuat komik) di panel 2 ada balon kata berisikan kalimat 'TRISNAA!!!' Bentuk dari balon tersebut tidak oval tetapi bergelombang menandakan nada bicara orang berteriak dengan semangat, bisa juga ketika ingin menjelaskan bahwa seseorang bicara dengan nada marah. Jadi perbedaan bentuk balon kata juga untuk menjelaskan emosi tokoh ya.
Selain itu, setiap komik pasti memiliki nasehat yang ingin disampaikan/berikan kepada pebaca atau bisa disebut pesan cerita. Pesan apa yang bisa kamu ambil dari cerita komik tersebut?
Komik tersebut memiliki pesan bahwa kita tidak boleh takut untuk berkata jujur. Dengan berkata jujur kita bisa mendapat bantuan untuk menyelesaikan masalah. Dalam komik, akhirnya Trisna mendapat bantuan dari ibunya dan bonus es krim karena ia berani jujur.
Hayyo siapa yang masih mau berkata bohong?


Setelah memahami gambar tersebut. Perhatikanlah komik berikut ini!
gambar komik 2
Berdasarkan komik tersebut coba jawablah pertanyaan berikut di buku tulismu!
1. Apa judul chapter pada gambar tersebut?
2. Siapa saja tokoh dalam komik tersebut?
3. Ada berapa panel komik tersebut?
4. Apa pesan dari komik berjudul 'pelit? Cuma jujur kok!'?
5. Apakah panji memberikan jawaban kepada temannya?
6. Bagaimana panji menolak memberikan jawaban kepada temannya?
7. Apa yang dirasakan oleh teman Panji ketika tidak diberikan jawaban?
8. Apa yang dilakukan oleh pak guru ketika mengetahui ada murid yang mencontek?

Selesai menjawab pertanyaan tersebut, coba lihat lagi gambar komik buatanmu (tugas tanggal 29 April 2020).
1. Ada berapa panel komik buatanmu?
2. Siapa tokoh pada komik buatanmu?
3. Apa pesan dari komik buatanmu?


Nb: gambar ambil di google, alhamdulillah udah ada mark pemilik komik ya. Makasih untuk Sahabat Pemberani. Ku pinjam komikmu untuk pembelajaran hari ini.
Untuk murid-murid kelas X, selamat mengerjakan.. semoga kalian bisa paham.
DICATAT (tulis yang penting-penting saja) DAN KERJAKAN SOALNYA YA. Gambarnya nanti di print dan tempel. Kalau tidak ada printer nanti saja tempelnya kalau PSBB sudah selesai.


Selasa, 15 Juli 2014

My Parents Vs Me



Judul Buku                  : How to Talk So Teens Will Listen &                                        Listen So Teens Will Talk
Judul Terjemahan       : Berbicara Agar Remaja Mau
                                       Mendengar & Mendengar 
                                       Agar Remaja Mau Bicara
Penulis                        : Adele Faber dan Elaine Mazlish
Penerjemah                : Daniel Pangihutan Purba
Penerbit                      : Penerbit Buah Hati
Jumlah Halaman        : 234 Halaman

“Saya sedang mencoba menyuruh anak saya mengerjaan pr-nya lebih awal”, jelas Michael, “tapi dia memantah saya”.
“Itu karena dia tidak pernah berhenti mendesak saya”, kata Paul. “Dia tidak sadar bahwa semakin sering dia mendesak saya semakin pula saya menundanya”.

Komunikasi menjadi hal terpenting dalam menjalani sebuah hubungan. Tidak terkecuali pada hubungan anak-orangtua. Anak yang mulai tumbuh menjadi remaja menambah rasa khawatir orangtua. Rasa khawatir yang tak terbendung membuat orangtua mengambil tindakan tanpa memikirkan kembali apa dampaknya dikemudian hari. Tindakan ini akan memicu pemberontakan dari remaja. Bagaimana seharusnya orangtua menyikapi perubahan sikap anak? Bagaimana orangtua menyatakan perasaannya kepada anak remajanya? Dan bagaimana perasaan anak terhadap sikap orangtua?

Adele Faber dan Elaine Mazlish adalah ahli komunikasi antara orang dewasa dan anak-anak yang terkenal secara internasional. Metode komunikasi yang mereka anjurkan telah membantu jutaan keluarga dalam menciptakan hubungan yang lebih baik.

Buku ini hadir sebagai jawaban dari permasalahan orangtua mengenai anak remajanya. Didasarkan pada beberapa desakan agar buku ini segera dirilis membuat penulis tersadar betapa masalah ini sungguh mengkhawatirkan. Orangtua bingung bagaimana menangani remaja zaman sekarang. Tingkah laku remaja saat ini berbeda jauh dari remaja dimasa mereka.

Ditampilkan dengan cara berbeda dari buku non-fiksi lainnya. Jika kita melihat buku-buku non-fiksi penyajian berbentuk rentetan kalimat yang saling nyambung menyambung, dalam buku ini kita lebih banyak melihat dialog percakapan. Penulis menyajikan buku dalam bentuk laporan penelitian. Gaya penulisan seperti pembaca sedang berada pada salah satu tempat duduk dan mengikuti alur diskusi. Terselip pula simulasi dalam bentuk gambar kartun yang memberikan gambaran lebih kepada pembaca untuk mempermudah dalam mencerna materi diskusi. Manfaat yang dapat di dapat dari buku ini ialah:
Orangtua akan mengetahui:
  • Cara mengungkapkan kekesalan atau kemarahan tanpa menyakiti perasaan anak remaja
  • Cara yang membantu dalam merespon kekhawatiran anak remaja
  • Keterampilan yang mendorong seorang remaja untuk bekerja sama dan bertanggung jawab
  • Keterampilan yang mendorong seorang remaja untuk bekerja sama dan bertanggung jawab
  • Alternatif hukuman yang membantu remaja menghadapi perilaku yang salah dan memperbaikinya
  • Cara menyelesaikan konflik secara damai, dan cara memanfaatkan kesempatan kecil untuk membicarakan seks dan narkoba
Remaja akan mengetahui :
  • Apa pendapat anak-anak lain seusia mereka tentang kekhawatiran dan rasa frustasi mereka
  • Keterampilan spesifik untuk akur dalam hubungan dengan teman dan keluarga
  • Cara mengungkapkan ketidaksetujuan kepada orangtua dengan penuh hormat
Penulisan dalam bentuk dialog memanglah membuat pembaca tidak cepat bosan terlebih lagi masalah yang di angkat memanglah terjadi dalam kehidupan. Namun, penulis kurang memberikan penjelasan mengenai siapa pemberi pendapat terutama pada bab yang mempertemukan pendapat dari kedua belah pihak yaitu orangtua dan remaja.

Buku ini cocok menjadi buku panduan orangtua untuk menghadapi keinginan remaja dan juga para remaja untuk menghadapi keinginan orangtua. Mari kita saling memahami sehingga terjalin komunikasi yang baik.

Ciri - Ciri Anak Berbakat

Melebel seorang anak dengan lebel berbakat bukanlah sesuatu yang mudah. Martinson mengungkapkan ciri-ciri dari anak berbakat. Ciri-ciri yang dipaparkan olehnya berbeda dengan yang dikatakan oleh Lambroso bahwa anak berbakat ialah anak yang memiliki IQ tinggi tetapi memiliki kondisi fisik yang ringkih. Sedangkan Martinson berpendapat bahwa kondisi fisik anak berbakat baik-baik saja.

Menurut Martinson, anak berbakat mempunyai pengamatan yang tajam. Mereka cenderung untuk menganalisa sebelum memberikan pendapat atau komentar. Analisa yang mereka lakukan pun mengupas sampai titik pusat, tak hanya pada kulit permasalahan. Anak berbakat mempunyai daya abstraksi, konseptual dan sistesis yang tinggi. Anak-anak ini mempunyai daya imajinasi yang kuat, cepat menangkap hubungan-hubungan sebab akibat serta mempunyai daya ingat yang bagus.

Ciri lainnya ialah anak dapat berkonsentrasi untuk waktu yang panjang pada tugas dan minat. Tingkat konsentrasi yang tinggi menyebabkan anak berbakat dapat berdiam diri untuk suatu pekerjaan yang amat ia sukai. Hal ini berdampak pada kemampuannya pada bidang tersebut yang akan mengasah kemampuan anak. Mereka senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah. Senang mencoba hal-hal baru dan punya banyak kegemaran. Berawal dari senang mencoba-coba akan timbul kegemaran yang baru dan menambah minat anak. Jika anak pada umumnya hanya terfokus pada satu kegemaran saja, anak berbakat bisa konsisten dengan kegemarannya yang lebih dari satu.

Berprilaku terarah pada tujuan. Anak berbakat tidak akan melakukan hal yang menurut mereka tidak mengacu kepada tujuan. Hal ini yang menyebabkan anak berbakat lebih cepat menyelesaikan suatu tugas maupun lebih cepat terwujud impiannya.

Tidak cepat puas dengan prestasi dan berfikir kritis termasuk terhadap diri sendiri. Rasa tidak puas ini akan berdampak baik pada perkembangan kemampuannya karena anak tidak mudah berhenti pada satu titik pencapaian, tapi ia akan mencoba pencapaian-pencapaian yang lain. Dampak lain dari rasa tidak puas ini ialah tidak pernahnya bersyukur atas apa yang telah ia capai. Anak berbakat peka (sensitif) dan menggunakan firasat. Kepekaan terhadap suatu kondisi, menyebabkan mereka pandai menempatkan diri dan menjadi perasa yang baik. Mereka memiliki intuisi yang kuat akan suatu hal.

Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan. Mereka tidak suka dilarang. Mereka suka kebebasan dalam mengeluarkan ide maupun yang lainnya. Walaupun demikian lingkungan diharapkan dapat mengarahkan kebebasan yang diinginkan anak untuk menjadikannya sebuah pencapaian. Misalnya bukan berarti kebebasan untuk berekspresi lewat obat-obatan terlarang.


Berdasarkan ciri-ciri yang disampaikan oleh Martinson, Utami Munandar memberikan catatan kecil untuk pendapat tersebut. Utami berpendapat bahwa sebenarnya ciri-ciri anak berbakat dimiliki oleh seluruh anak hanya saja presentasi yang dimiliki oleh seorang anak berbakat lebih tinggi dibanding anak pada umumnya. Anak berbakatpun tidak serta merta memiliki seluruh ciri-ciri yang telah disebutkan diatas, bisa saja hanya memiliki 2 atau 3 dari yang telah dipaparkan.

Bakat, Kemampuan, Prestasi, dan Kecerdasan

Para ahli terus mendefinisikan tentang siapakah anak berbakat. Stenberg mengatakan bahwa anak berbakat ialah anak dengan trirchi intelegenci (analitik, spesifik dan praktis) maksudnya adalah anak-anak ini memiliki kemampuan umum yang sama dan pada satu atau lebih bidang kemampuan mereka sangat unggul, serta mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan dan berguna bagi orang lain. Menurut Clark, anak berbakat adalah anak yang melakukan hal-hal luar biasa yang penting. Sedang menurut Taylor anak berbakat ialah anak yang unggul dalam akademik, komunikasi dan kreatifitas, visioner, mengambil keputusan dan perencanaan yang baik.


Secara terminologi, anak berbakat sering menggunakan kata Bakat, Kemampuan, Prestasi, dan Kecerdasan. Empat kata yang sering digunakan tapi juga disalah diartikan, terkadang malah salah dalam penggunaanya. Bakat merupakan kemampuan bawaan atau khusus spesifik yang dibawa sejak lahir sebagai potensi yang harus dikembangkan dan dilatih agar terwujud. Kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan suatu tindakan atau performance dapat dilakukan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar bakat tersebut dapat dimanifestasikan di masa yang akan datang. Prestasi merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuan, prestasi yang menonjol dalam suatu bidang maka ia memiliki bakat dalam bidang tersebut. Kecerdasan merupakan kumpulan atau keseluruhan kapasitas seseorang untuk bertindak secara sengaja, berfikir secara rasional, dan bertindak secara efektif pada suatu lingkungan (Westler).

Keberbakatan

Keberbakatan berasal dari faktor lingkungan dan hereditas serta nature dan nurture. Faktor-faktor ini tidak dapat berjalan sendiri tapi saling mempengaruhi. Tinggal di lingkungan yang bagus tidak dapat membuat seorang anak menjadi gifted, begitu pula dengan dilahirkan dari keluarga yang tergolong cerdas tidak dapat memastikan bahwa anak akan menjadi seseorang yang gifted atau talanted. Hal ini karena bakat yang diwariskan oleh orangtua hanya sebatas potensi tidak akan berkembang tanpa didukung oleh lingkungan. Bakat yang diwariskan bisa berada pada akademik maupun bidang khusus. sedangkan anak yang tumbuh di lingkungan yang bagus bisa mendapatkan bakat luar biasanya dikarenakan lingkungan yang mendukung bakat tersebut.

Berdasarkan jenis keunggulannya anak berbakat dibedakan menjadi dua yaitu, Gifted dan Talented. Gifted lebih mengacu pada kemampuan Intelektual yang tinggi dalam bidang akademik, kemampuan ini bisa hanya memiliki satu bidang akademik ataupun lebih. Talented, lebih mengacu pada kemampuan yang menonjol di bidang khusus seperti bidang seni, musik, olahraga, kepemimpinan, dll.

Menurut Terman, Anak berbakat ialah anak yang memiliki nilai intelegensi 140. Ini anak yang digolongkan menjadi anak berbakat berdasarkan nilai dari test yang telah dibakukan mendapat 140. Pendapat yang tak jauh berbeda dengan Terman, Utami Munandar mendefinisikan anak berbakat ialah anak yang memiliki nilai intelegensi 130. Dapat disimpulkan bahwa keberbakatan ini hanya dilihat dari dibidang akademik saja.

Renzuli berpendapat bahwa Anak Berbakat merupakan satu interaksi diantara tiga sifat dasar manusia yang menyati ikatan terdiri dari kemampuan umum dengan tingkatnya diatas kemampuan rata-rata, komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas dan kreativitas yang tinggi.

Definisi USOE Anak Berbakat adalah anak yang memiliki berprestasi tinggi, intelektual diatas rata-rata, kreatif, artistik, akademik spesifik, dan jiwa kepemimpinan. Anak berbat memiliki konsistensi dalam berkarya. Tidak hanya muncul untuk beberapa saat tapi untuk seterusnya. Kreatifitas yang dimiliki sangatlah bagus karena mereka tidak berfikir terpusat. Mereka dapat menciptakan ide-ide luar biasa di tengah himpitan suatu masalah yang harus dipecahkan.

Pendidikan terjadi pada lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Lingkugan ini saling mempegaruhi terhadap potensi yang dimiliki. Pendidikan mengacu pada peningkatan potensi kognitif, afektif dan psikomotorik.


          Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa Anak Berbakat adalah anak yang memiliki potensi luar biasa dalam bidang akademik dan/atau non akademik, untuk memunculkan potensi tersebut menjadi bakat maka anak memerlukan layanan khusus.

“Kabur Demi Bertemu Kekasih”

Selamat malam sista and agan..

Bagaimana puasa kalian? Semoga di Bulan Ramadhan ini kita mendapat keberkahan ya dan diakhirnya mendapat kemenangan sejati..
Malam ini ane mau share hasil tulisan ane nih, sekedar iseng aja. Kejadiannya nyata tapi ane bawain dalam bentuk berita. Kenapa dalam bentuk berita?? Umm karena ane mau mengaplikasikan ilmu yang ane dapet dari pelatihan kejurnalistikan. Ane sebenernya bingung mau beritain apa, tapi ane dapet ide dari kucing kesayangan ane. Tulisan ini masih jauh dari sempurna, karena itu ane minta pendapat kalian semua yaa... Kalian bisa tulis pendapat kalian di kolom komentar.
Gak perlu lama-lama ya... Silahkan dibaca.


Note: Mari berimaginasi J. Posisikan diri anda sebagai bangsa kucing yang sedang membaca berita kriminal disebuah koran bangsa kucing.


“Kabur Demi Bertemu Kekasih”

Jakarta, 14 juli 2014- Momo (8bulan) menghilang dari rumah yang berkediaman di Jl. Angkasa 1 No. 50b. Wanita berdarah Himalaya ini pergi dari rumah pada Minggu sore (13/7) tanpa izin dengan meloncati pintu belakang. Saat kejadian tidak ada satupun anggota keluarga pengasuh berada di rumah, dikarenakan sedang berada di warung.

Kejadian ini diketahui pertama kali oleh Pengasuhnya (Yuli/24) sekitar pukul 19.00 WIB ketika pulang dari warung. Menurut kesaksiannya, Rumah dalam keadaan sepi dan tidak ada tanda-tanda maling masuk. “Saya pulang dan rumah benar-benar sepi. Saya panggil Momo berkali-kali tak kunjung ada respon. Biasanya dia akan segera menghampiri saya” Ungkapnya.

Menurut Kepala pengasuh (Sukardi/56), Momo sempat beberapa kali menghilang tapi selalu kembali. “ini untuk pertama kalinya Momo pergi sangat lama, saya juga bingung dia lari kemana” Jelasnya. Menurut kesaksiannya, ketika pulang Momo biasanya muncul dari arah masjid "Biasanya Momo muncul dari arah masjid," tambahnya sambil menunjuk ke arah Masjid Al-Ishlah yang berada di sebelah timur rumah dan berjarak sekitar 8 meter.

Cara momo melarikan diri, sebelumnya pernah dilakukan oleh seorang pria untuk masuk kedalam rumah. Setelah meminta beberapa informasi dari pihak pengasuh, diketahui bahwa pria ini bernama Mengmeng (20 Bulan). Pria ini ternya kekasih dari momo. “Saya pernah memergoki momo sedang berjalan berduaan dengan Mengmeng di ujung jalan sana. Pernah juga Mengmeng datang untuk menemui Momo tapi saya tidak mengizinkan” terang Yuli.

Motif dari perginya Momo dari rumah masih diselidiki. Walaupun demikian, berdasarkan hasil wawancara dengan pengasuh dapat diambil kesimpulan awal bahwa Momo pergi untuk menemui kekasihnya. Karena tidak kunjung mendapatkan izin dari pengasuh akhirnya ia pergi secara diam-diam.

Saat ditemui di salah satu halaman rumah warga, mengmeng mengaku tidak bertemu dengan Momo sejak terakhir ia berkunjung kerumah. Pria yang sedang duduk di depan halaman rumah salah seorang pengasuh, bertingkah menunjukkan ketidaktahuannya mengenai hilangnya Momo. Raut wajah sedih terlihat dari wajahnya. Ia juga sempat mengikuti pengasuh yang sedang mencari jejak Momo.


Pencarian telah dilakukan disekitar rumah sampai mengelilingi masjid. Tak ada jejak Momo, tetangga sekitar pun tidak ada yang melihatnya. Sampai berita ini diturunkan belum ada titik terang diman keberadaan Momo saat ini. Ada kemungkinan bahwa ia diculik oleh salah satu tetangga pengasuh. Karena kecantikan yang dimiliki olehnya sebagai wanita dari ras Himalaya wajar jika banyak yang ingin mengasuhnya.

-Rhe

Bagian yang di coret merupakan bagian yang dirasa kurang pas sedangkan garis bawahi merupakan kalimat tambahan berdasarkan saran dari teman-teman. Terimakasih atas komentar & saran kalian :)

Jumat, 07 Maret 2014

PELAYANAN KHUSUS JUGA PERLU UNTUK ANAK BERBAKAT

            Anak berbakat merupakan anak yang memiliki tingkat intelegensi lebih tinggi dari anak seusianya. Mereka memerlukan layanan yang berbeda dari anak pada umumnya untuk menunjang tumbuh bakatnya. Kesalahan dalam memberikan pelayanan kepada mereka akan berakibat pada penurunan intelegensi ataupun kecakapan menjadi makhluk sosial.Inilah yang menyebabkan Anak Berbakat dipelajari dalam rangkaian pembelajaran di jurusan Pendidikan Luar Biasa. Lulusan dari jurusan ini tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak disabilitas saja, tapi juga anak berbakat. Pendidikan/sekolah idealnya memberikan kesempatan yang sama kepada semua anak. Sama disini berarti berlaku adil kepada anak.
            Intelegensi yang dimiliki mereka masih berupa potensi. Anak akan kehilangan potensi ini jika tidak dikelola dengan baik. Jika mereka dibatasi atau di hambat dalam perkembangannya, tidak dimungkinkan untuk maju lebih cepat dan memperoleh materi pelajaran sesuai dengan kemampuan anak berbakat menjadi underachiever (berprestasi dibawah kemampuan yang dimiliki). Mereka justru akan mendapat lebel yang tidak sesuai bagi mereka seperti, anak nakal, anak yang suka mencari perhatian, anak sok tau, atau lain sebagainya.
            Mereka anak istimewa dengan bakat-bakat yang istimewa juga. Pelayanan yang diberikan perlulah berbeda pula, tapi bukan berarti menciptakan kelompok elite. Maksudnya adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan, bukan memberikan hal-hal yang berlebihan kepada mereka. Bukan berarti mereka bisa melakukan segalanya sedangkan anak lain tidak bisa sehingga memfokuskan diri pada anak-anak ini.
            Anak-anak dengan keistimewaan ini tetaplah anak-anak yang memiliki emotional seorang anak. Mereka perlu untuk mendapatkan hal-hal yang anak lain dapatkan, seperti kasih sayang serta perhatian.
Mereka juga memiliki hasrat untuk bermain dengan teman sebaya. Berat bagi mereka untuk bersosialisasi apalagi jika mereka belum dapat menempatkan diri. Hal ini dikarenakan usia mental mereka berada di satu tingkat lebih atas dari usia kronologisnya. Anak dan remaja berbakat merasa minat dan gagasan sering berbeda dari teman sebaya. Ini membuat mereka merasa sering berbeda dari teman sebaya. Sehingga membuat mereka merasa terisolir “lain dari yang lain” sehingga membentuk konsep diri yang negatif.
Kebutuhan mereka harus dipenuhi dengan benar dan bijak. Dalam program khusus, anak berbakat sebaiknya dilatih untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dengan baik, mampu melihat solusi dari berbagai sudut pandang. Anak berbakat dapat menggunakan pengetahuannnya sebagai latar belakang untuk belajar tanpa batas.
Jika kebutuhan tersebut dipertimbangkan dan diracang program untuk memenuhi kebutuhan pendidikan mereka sejak awal maka Anak Berbakat menunjukkan peningkatan yang nyata dalam prestasi, sehingga tumbuh rasa kompetensi dan rasa harga diri.
Pemberian kesempatan dan layanan yang sesuai bagi Anak Berbakat, mereka dapat memberikan sumbangan yang bermakna kepada masyarakat dalam semua bidang.
Bayangkan jika kita memiliki 1% saja dari jumlah penduduk Indonesia yang memiliki Intelegensi Istimewa dan mereka mendapatkan program belajar yang tepat. Tentu negeri ini akan tumbuh dengan lebih baik. Indonesia akan bisa menjadi negara maju dengan Sumber Daya Manusia (SDM) sendiri.

Sudahkah kita memahami mereka?