Selasa, 15 Juli 2014

Ciri - Ciri Anak Berbakat

Melebel seorang anak dengan lebel berbakat bukanlah sesuatu yang mudah. Martinson mengungkapkan ciri-ciri dari anak berbakat. Ciri-ciri yang dipaparkan olehnya berbeda dengan yang dikatakan oleh Lambroso bahwa anak berbakat ialah anak yang memiliki IQ tinggi tetapi memiliki kondisi fisik yang ringkih. Sedangkan Martinson berpendapat bahwa kondisi fisik anak berbakat baik-baik saja.

Menurut Martinson, anak berbakat mempunyai pengamatan yang tajam. Mereka cenderung untuk menganalisa sebelum memberikan pendapat atau komentar. Analisa yang mereka lakukan pun mengupas sampai titik pusat, tak hanya pada kulit permasalahan. Anak berbakat mempunyai daya abstraksi, konseptual dan sistesis yang tinggi. Anak-anak ini mempunyai daya imajinasi yang kuat, cepat menangkap hubungan-hubungan sebab akibat serta mempunyai daya ingat yang bagus.

Ciri lainnya ialah anak dapat berkonsentrasi untuk waktu yang panjang pada tugas dan minat. Tingkat konsentrasi yang tinggi menyebabkan anak berbakat dapat berdiam diri untuk suatu pekerjaan yang amat ia sukai. Hal ini berdampak pada kemampuannya pada bidang tersebut yang akan mengasah kemampuan anak. Mereka senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah. Senang mencoba hal-hal baru dan punya banyak kegemaran. Berawal dari senang mencoba-coba akan timbul kegemaran yang baru dan menambah minat anak. Jika anak pada umumnya hanya terfokus pada satu kegemaran saja, anak berbakat bisa konsisten dengan kegemarannya yang lebih dari satu.

Berprilaku terarah pada tujuan. Anak berbakat tidak akan melakukan hal yang menurut mereka tidak mengacu kepada tujuan. Hal ini yang menyebabkan anak berbakat lebih cepat menyelesaikan suatu tugas maupun lebih cepat terwujud impiannya.

Tidak cepat puas dengan prestasi dan berfikir kritis termasuk terhadap diri sendiri. Rasa tidak puas ini akan berdampak baik pada perkembangan kemampuannya karena anak tidak mudah berhenti pada satu titik pencapaian, tapi ia akan mencoba pencapaian-pencapaian yang lain. Dampak lain dari rasa tidak puas ini ialah tidak pernahnya bersyukur atas apa yang telah ia capai. Anak berbakat peka (sensitif) dan menggunakan firasat. Kepekaan terhadap suatu kondisi, menyebabkan mereka pandai menempatkan diri dan menjadi perasa yang baik. Mereka memiliki intuisi yang kuat akan suatu hal.

Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan. Mereka tidak suka dilarang. Mereka suka kebebasan dalam mengeluarkan ide maupun yang lainnya. Walaupun demikian lingkungan diharapkan dapat mengarahkan kebebasan yang diinginkan anak untuk menjadikannya sebuah pencapaian. Misalnya bukan berarti kebebasan untuk berekspresi lewat obat-obatan terlarang.


Berdasarkan ciri-ciri yang disampaikan oleh Martinson, Utami Munandar memberikan catatan kecil untuk pendapat tersebut. Utami berpendapat bahwa sebenarnya ciri-ciri anak berbakat dimiliki oleh seluruh anak hanya saja presentasi yang dimiliki oleh seorang anak berbakat lebih tinggi dibanding anak pada umumnya. Anak berbakatpun tidak serta merta memiliki seluruh ciri-ciri yang telah disebutkan diatas, bisa saja hanya memiliki 2 atau 3 dari yang telah dipaparkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar