Anak berbakat merupakan anak yang memiliki tingkat intelegensi lebih tinggi dari anak seusianya. Mereka memerlukan layanan yang berbeda dari anak pada umumnya untuk menunjang tumbuh bakatnya. Kesalahan dalam memberikan pelayanan kepada mereka akan berakibat pada penurunan intelegensi ataupun kecakapan menjadi makhluk sosial.Inilah yang menyebabkan Anak Berbakat dipelajari dalam
rangkaian pembelajaran di jurusan Pendidikan Luar Biasa. Lulusan dari jurusan
ini tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak disabilitas saja, tapi juga anak
berbakat. Pendidikan/sekolah idealnya memberikan kesempatan yang sama kepada semua anak. Sama disini
berarti berlaku adil kepada anak.
Intelegensi yang dimiliki mereka masih berupa potensi.
Anak akan kehilangan potensi ini jika tidak dikelola dengan baik. Jika mereka
dibatasi atau di hambat dalam perkembangannya, tidak dimungkinkan untuk maju
lebih cepat dan memperoleh materi pelajaran sesuai dengan kemampuan anak
berbakat menjadi underachiever
(berprestasi dibawah kemampuan yang dimiliki). Mereka justru akan mendapat
lebel yang tidak sesuai bagi mereka seperti, anak nakal, anak yang suka mencari
perhatian, anak sok tau, atau lain
sebagainya.
Mereka anak istimewa dengan bakat-bakat yang istimewa
juga. Pelayanan yang diberikan perlulah berbeda pula, tapi bukan berarti
menciptakan kelompok elite. Maksudnya
adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan, bukan memberikan hal-hal yang
berlebihan kepada mereka. Bukan berarti mereka bisa melakukan segalanya
sedangkan anak lain tidak bisa sehingga memfokuskan diri pada anak-anak ini.
Anak-anak dengan keistimewaan ini tetaplah anak-anak yang
memiliki emotional seorang anak. Mereka perlu untuk mendapatkan hal-hal yang
anak lain dapatkan, seperti kasih sayang serta perhatian.
Mereka
juga memiliki hasrat untuk bermain dengan teman sebaya. Berat bagi mereka untuk
bersosialisasi apalagi jika mereka belum dapat menempatkan diri. Hal ini
dikarenakan usia mental mereka berada di satu tingkat lebih atas dari usia
kronologisnya. Anak dan remaja berbakat merasa minat dan gagasan sering berbeda
dari teman sebaya. Ini membuat mereka merasa sering berbeda dari teman sebaya.
Sehingga membuat mereka merasa terisolir “lain dari yang lain” sehingga
membentuk konsep diri yang negatif.
Kebutuhan
mereka harus dipenuhi dengan benar dan bijak. Dalam program khusus, anak
berbakat sebaiknya dilatih untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah
dengan baik, mampu melihat solusi dari berbagai sudut pandang. Anak berbakat
dapat menggunakan pengetahuannnya sebagai latar belakang untuk belajar tanpa
batas.
Jika
kebutuhan tersebut dipertimbangkan dan diracang program untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan mereka sejak awal maka Anak Berbakat menunjukkan
peningkatan yang nyata dalam prestasi, sehingga tumbuh rasa kompetensi dan rasa
harga diri.
Pemberian
kesempatan dan layanan yang sesuai bagi Anak Berbakat, mereka dapat memberikan
sumbangan yang bermakna kepada masyarakat dalam semua bidang.
Bayangkan
jika kita memiliki 1% saja dari jumlah penduduk Indonesia yang memiliki
Intelegensi Istimewa dan mereka mendapatkan program belajar yang tepat. Tentu
negeri ini akan tumbuh dengan lebih baik. Indonesia akan bisa menjadi negara
maju dengan Sumber Daya Manusia (SDM) sendiri.
Sudahkah kita memahami mereka?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar